468x60 Ads

This is an example of a HTML caption with a link.

Kunjungan Wisatawan Asing

Taman Hijau Mbesaran ternyata tidak hanya di kunjungi oleh wisatawan lokal saja namun ternyata wisatawan Asing juga penasaran untuk mengunjungi wisata di PG Jatibarang. Wisatawan asing ini berasal dari Jepang dan Republik Cekoslovakia yang bertujuan untuk mengambil gambar mengenai Loko Uap yang masih berfungsi dan melihat bagaimana peralatan/mesin-mesin yang masih berjalan walaupun kondisinya sudah tua, ini sudah menjadi agenda tahunan bagi wisatawan asing. Biasanya wisatawan ini adalah pecinta Loko antik sehingga mereka selalu menginventarisasi jenis loko-loko yang ada didunia khususnya di Indonesia (PG jatibarang).

Selain mengambil foto loko antik yang ada di PG Jatibarang wisatawan Jepang dan Ceko juga berkesempatan mengunjungi Taman Hijau Mbesaran sambil menikmati perjalanan kereta wisata mengelilingi Rumah Mbesaran dan juga melihat kedalam Rumah Mbesaran dimana mereka merasa berkesan dengan kondisi bangunan yang masih utuh dan terawat. Ternyata para wisatawan jepang ini sangat senang hal ini diperlihatkan lewat bagaimana para wisatawan ini selalu tersenyum dan menggelengkan kepala seakan-akan kagum akan keindahan Taman Mbesaran dan masih berfungsinya Loko-loko antik dan mesin-mesin pabrik yang masih befungsi dengan baik yang ada di PG Jatibarang ini.

Begitu indahnya alam Taman Hijau Mbesaran ini serta begitu cantiknya peninggalan sejarah yang ada di PG Jatibarang hingga wisatawan asing pun sengaja datang ke Indonesia, wisatawan asing pun sangat menyukai maka kita sebagai warga Negara yang baik wajib dan harus memelihara asset Negara yang sangat dicintai bangsa-bangsa.


GALERY FOTO WISATAWAN ASING




Stasiun Remise

Stasiun Remise adalah salah satu Stasiun/Bagian dari beberapa Stasiun/Bagian yang ada didalam Pabrik Gula Jatibarang, seperti Stasiun Remise di PG – PG lain di Indonesia Stasiun Remise PG Jatibarang terasuk yang paling Megah dan terbesar dari seni arsitekturnya. Selain Stasiun Remise ada beberapa Stasiun lainnya seperti :

Stasiun Gilingan, yaitu tempat proses tebu masuk hingga tebu digiling untuk diambil Nira.

Stasiun Pabrik Tengah, tempat proses nira masakan dari nira mentah menjadi nira kental

Stasiun Puteran, proses pengkristalan gula

Stasiun Besali, sebagai tempat maintenance untuk memenuhi kebutuhan pabrik dalam hal pembuatan/pesanan pembuatan spare part

Stasiun Ketelan, Dimana proses pemanasan Air yang menjadi uap sebagai alat penggerak mesin d Stasiun Gilingan.

Stasiun Listrik, Tempat instalasi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi Pabrik.

Stasiun Remise adalah tempat berkumpulnya Loko baik loko uap maupun diesel atau juga disebut sebagai Garasinya Loko. Bangunannya juga masih asli dengan arsitetur dan desain dari Belanda. Konon bangunan Stasiun Remise ini adalah yang terbesar dan termegah dibanding dengan milik Pabrik Gula di Dunia.

Kondisinya masih sangat baik dari mulainya didirikannya pabrik ini tahun 1842 hingga kini masih kokoh berdiri ini menandakan bahwa pada masa tersebut arsitektur bangunannya dibuat untuk jangka waktu yang lama sehingga kualitasnya sangat baik. Bangunan Stasiun Remise menghadap ke Timur dan terdiri dari 9 pintu masuk untuk Loko dan dapat menyimpan sekitar 10 loko atau lebih baik loko uap maupun loko diesel.

Loko Uap yang ada saat ini dan masih digunakan di PG Jatibarang adalah :

- Lokomotif Uap No 2 Merk Henschelson tahun pembuatan 1922
- Lokomotif Uap No 5 Merk Arnold Yung tahun pembuatan 1916
- Lokomotif Uap No 10 Merk Arnold Yung tahun pembuatan 1929
- Lokomotif Uap No 12 Merk Crenstein tahun pembuatan 1938

Bangunannya sangat unik dengan jalur kereta yang sangat banyak namun ada yang lebih unik lagi yakni tepat didepan bangunan tersebut ada tempat untuk memutar-mutarkan loko guna mengambil jalur yang akan digunakan. Ini menjadi pemandangan yang sangat indah untuk diabadikan dan dilestarikan, Pengunjung dapat mengabadikan moment yang indah disini.

Selamat menikmati.


FOTO GALERY PG JATIBARANG





Kereta Wisata SPOOR TEBOE

SPOOR TEBOE berasal dari kata “SPOOR” yang berarti kereta api loko (bahasa belanda) dan “TEBOE” yang berarti tebu salah satu bahan baku pembuatan gula (ejaan lama). Kenapa dinamakan SPOOR TEBOE karena Kereta wisata ini berasal dari Loko dan lori dimana loko dan lori ini digunakan sebagai alat transportasi mengangkut tebu dari kebun menuju ke Pabrik Gula.

Salah satu wahana yang ada di Agrowisata Taman Hijau Mbesaran adalah menikmati perjalanan Kereta wisata SPOOR TEBOE mengelilingi area Taman Hijau Mbesaran. Kereta wisata Loko dan Lori baru di launcing dan diresmikan pada tanggal 20 Desember 2009 oleh Administratur saat itu yakni Bpk Iwan Hernawan, Bsc, SE, MSi bertempat di lapangan Pabrik Gula Jatibarang yakni di area emplasemen sebelah Timur Pabrik tepatnya di Timbangan Tebu.

Route kereta wisata saat itu yaitu merjalanan dari emplasemen menuju kedalam Pabrik Gula tepatnya di stasiun Gilingan / Krapyak dan kembali lagi ke emplasemen. Pengunjung juga dapat melihat dalam pabrik serta berfoto bersama dan juga mengetahui beberapa alat-alat penginggalan yang masih digunakan dalam proses giling.

Dalam perjalannya karena pada saat giling tiba maka jalur emplasemen yang dilalui Kereta wisata tidak bisa digunakan karena jalur tersebut digunakan untuk jalur lori tebu maka manajemen memindahkan wisata SPOOR TEBOE ke area Taman Hijau Mbesaran sehingga pada saat giling kegiatan wisata masih bisa berlangsung. Selain mengelilingi Taman Hijau Mbesaran pengunjung juga dapat melihat-lihat Rumah Mbesaran, berfoto bersama serta juga dapat melihat/masuk kedalam pabrik baik dalam kondisi giling maupun tidak giling.

Loko yang digunakan bukan Loko Uap melainkan Loko Diesel, hal ini dilakukan karena Loko Uap membutuhkan bahan baku kayu dan harus dilakukan pemanasan terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tinggi. Tempat duduk pengunjung juga menggunakan lori-lori tebu yang didesain untuk kenyamanan pengunjung. Tidak lupa disediakan Stasiun Mbesaran dan tempat tunggu untuk para pengunjung yang akan menikmati perjalanan kereta wisata.

Ada juga tempat bermain anak ( Kid Fun ), Kolam renang anak, Waterboom, Taman Hijau yang bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, dan juga Homestay bagi yang ingin menikmati beberapa hari di mbesaran ini.

Selamat menikmati.



Galery Foto Agrowisata








Rumah Mbesaran PG Jatibarang

Mbesaran berasal dari kata “Besar-an” yang artinya besar ( Rumah Besar ) sehingga masyarakat sekitarnya menyebutnya dengan nama “Mbesaran”. Indahnya pepohonan yang hijau dihalaman Rumah Mbesaran menambah keindahan dan kedamaian bagi yang menikmati serta mengunjungi Rumah Mbesaran ini. Rumah Mbesaran terletak di tengah-tengah Desa Jatibarang yang mayoritas masyarakatnya adalah Muslim, serta menjadi salah satu asset Negara yang tetap terpelihara hingga hingga anak cucu.

Memang tidak banyak informasi mengenai kapan berdirinya rumah tempat tinggal Administratur atau yang kita kenal dengan Rumah Mbesaran, namun dengan melihat konstruksi dan arsitektur rumahnya bisa kita simpulkan bahwa Rumah Mbesaran adalah peninggalan Belanda dimana pada jamannya Rumah Mbesaran ditempati oleh Pimpinan Pabrik Gula dan Pimpinan Keamanan pada saat itu.

Kita tahu bahwa Pabrik Gula Jatibarang berdiri pada tahun 1842 oleh NV. MIJ TOT EXPLOITILE DER SURKER ONDERNEMING paling tidak Rumah Mbesaran juga didirikan sekitar tahun-tahun tersebut. Dari tahun ketahun rumah Mbesaran ditempati oleh Administratur (Pimpinan Pabrik Gula) beserta keluarga dari mulai Pemerintahan Belanda hingga saat penyerahan pabrik gula dari Pemerintahan Belanda kepada Pemerintahan RI pada tahun 1957. Hingga tahun 2009 masih ditempati oleh Administratur namun di tahun 2010 Rumah Mbesaran sudah tidak ditempati oleh Administratur karena dirasa terlalu besar dengan kondisi saat ini. Sehingga Administratur pada saat itu yakni Bpk. Ir. Djoko Wahjoediono mengambil kebijakan untuk tidak menempati rumah Mbesaran dan Rumah Mbesaran dijadikan sebagai Tempat Wisata dan dijadikan Museum agar kelestariannya tetap terjaga hingga anak cucu.

Rumah mbesaran menghadap ke Timur dan terdiri dari beberapa ruangan yaitu :

Teras depan, sebagai tempat duduk di teras yang juga biasa untuk menerima tamu serta guna mengawasi jalannya Pabrik Gula dari teras Mbesaran.

Ruang Tamu, dimana ruangan tersebut juga digunakan untuk menerima tamu baik tamu perusahaan maupun tamu pribadi serta digunakan untuk mengadakan rapat-rapat dengan nuansa yang berbeda dari tempat lain, sehingga berkesan tidak membosankan.

Ruang Tengah, digunakan sebagai ruang keluarga atau jamuan keluarga pada saat-saat acara tertentu serta dapat pula digunakan sebagai acara-acara kegiatan kantor/Dinas.

Teras Belakang, sebagai tempat bersantai dan relak bersama keluarga atau yang ingin dalam kesendirian dalam beraktivitas sambil memandang dan menikmati rindangnya pepohonan di area belakang Rumah Mbesaran.

Kamar tidur, ada empat kamar tidur yang dibagi dua yakni dua kamar di sebelah Utara dan dua kamar disebelah Selatan. Sebelah Utara sebelumnya ditempati oleh Administratur bersama keluarga dan yang disebelah Selatan digunakan untuk tamu-tamu yang menginap sementara karena Dinas. Ruangan Kamar tidur juga dilengkapi dengan ruang kerja serta kamar mandi pribadi.

Air mancur yang terletak didepan rumah Mbesaran menambah keindahan serta gemericiknya air yang indah.

Mbesaran dikelilingi oleh halaman yang sangat luas, kita bisa dengan leluasa memandang indahnya serta hijaunya area mbesaran dan indahnya kicauan burung-burung dipagi hari. Suasana yang sunyi tidak bising menambah kenyamanan kita untuk menikmati suasana yang penuh sensasi dan berkesan Tempoe Doeloe sehingga kita bisa mengingat kenangan-kenangan indah bersama keluarga.

Selamat menikmati.

PHOTO GALERY RUMAH MBESARAN